Senin, 13 Agustus 2012

KETIKA ADA DAN TIADA DAN NIKMAT DARI PERBUATAN SYUKUR

perbuatan syukur apabila datang kepada dirinya, lalu ia mengucapkan alhamdulillah. apabila ia selalu bersyukur kalau nikmat tidak hanya datang pada dirinya, inilah sifat syukur yang derajatnya lebih tinggi karena kita menyukai dengan apa yang telah ditetapkan oleh allah. " karena itu, maka hendaklah allah saja kamu sembah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur."
(Q.S.Az-Zuma:66)
pada kenyataanya ada orang yang menyukai bahwa nikmat itu hanya untuk dirinya, hal itu tidak menjadi amalan yang maksimal bagi dirinya. semestinya kita menyenangi allah jika memberi nikmat pada makhluk-mahkluk nya yang lain, bukan hanya bergembira karena nikmat itu di berikan kepada kita. ketika kita menerima suatu nikmat, wajar jika kita menjadi gembira karena langsung menyangkut dengan diri kita. namau sebuah pencapaian keyakinan yang lebih tinggi apabila kita bersyukur ketika orang lain memperoleh nikmat juga, ketika kita mendapat nikmat hendaklah tidak dikaitlkan dengan kelebihan dan klemampuan kita. semua semata-mata karena allah tidak bisa di paksa oleh siapa pun.
coba direnungkan apakah banyak cocoknya atau tidak dalam kehidupan kita ini? barang kali diantara kita akan banyak yang menjawab banyak yang tidak cocoknya.lalu mengapa kita masih hidup? jadi dimana ruginya ?
bahkan tidak jarang allah memberikan sesuatu yang tidak cocok padahal itu yang terbaik bagi kita.yang kita inginkan sering kali yang cocok menurut hawa nafsu karena pendeknya pengetahuan kita.
barometer bagus menurut kita itu sesuai dengan nafsu, sedangkan menurut allah yang bagus cocok menurut iman, misalnya sehat menurut kita bagus, tapi allah maha tahu, dengan sakit itu hikmahnya bisa menjadi kita lebih dekat dan terjaga dari maksiat.
adakalanya kita terus-menerus berlimpah rezeki lalu membuat kita lengah dalam ibadah. bisa saja dibuat kejadian yang membuat kita tidak bisa bersandar kepada gaji. 
dengan hilang pekerjaan hingga ia tidak bersandar kepada apapun, allah membuatnya terlepas pada sandaran apapun, agar benar-benar tawakal kepada allah. hingga benar-benar pasrah kepada-nya.
jadi apabila kita mash senagn dengan datangnya sesuatudan sedih dengan hilangnya sesuatu , memang kita masih keanak-anakan. kita masih memanjkan nafsu kita, tapi kalau mau melihat perbuatan allah, kita tidak cukup melihat senang dan susahnya seperti apa adanya. melainkan semua itu sebagai suatu karunia jadi tidak boleh sok tau terhadap takdir yang terbaik bagi kita, kareana ini yang membuat nya menjadi terlalu bergembira, dan tiada nya menjadi sengsara hati.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar